Petunjuk Praktis Penggunaan Obat
Informasi yang disampaikan dalam bahasa yang jelas dan lugas misalnya
mengenai cara pemberian obat tetes mata pada anak atau cara menggunakan inhaler
aerosol, seringkali tidak dapat diperoleh dengan mudah. Lampiran ini merupakan
petunjuk praktis penggunaan obat yang berisi tentang petunjuk praktis
penggunaan berbagai bentuk sediaan obat secara terperinci dan langkah-langkah
yang harus dilakukan.
Informasi ini perlu diketahui oleh semua tenaga kesehatan (petugas penyerah obat, perawat, dokter, apoteker) agar dapat menjelaskan dengan tepat kepada pasien mengenai cara penggunaan setiap bentuk sediaan obat.
Informasi ini perlu diketahui oleh semua tenaga kesehatan (petugas penyerah obat, perawat, dokter, apoteker) agar dapat menjelaskan dengan tepat kepada pasien mengenai cara penggunaan setiap bentuk sediaan obat.
TETES MATA
1.
Cuci tangan
lebih dahulu.
2.
Jangan
menyentuh ujung penetes
3.
Mata melihat
ke atas
4.
Tarik kelopak
mata bagian bawah sehingga terjadi bagian “penampungan”
5.
Letakkan
penetes sedekat mungkin pada bagian mata yang akan diteteskan tanpa menyentuh
mata.
6.
Teteskan
sesuai dosis yang telah ditentukan
7.
Tutup mata
sekitar dua menit. Jangan menutup mata terlalu rapat
8.
Kelebihan
cairan dapat dibersihkan dengan kertas tissu
9.
Jika lebih
dari satu jenis tetes mata atau lebih dari satu dosis yang digunakan, tunggu
sedikitnya lima menit sebelum tetesan berikutnya diberikan
10.
Tetes mata
dapat menyebabkan rasa pedih tetapi seharusnya hanya berlangsung selama
beberapa menit. Jika berlangsung cukup lama, konsultasikan pada dokter atau
apoteker
Langkah 4 dan 5
PEMBERIAN TETES MATA PADA ANAK
1.
Minta anak
bersandar dengan kepala lurus
2.
Mata anak
dalam keadaan tertutup
3.
Teteskan
sesuai dosis yang ditentukan ke dalam sudut dalam mata
4.
Jaga agar
kepala tetap tegak.
5.
Bersihkan
cairan yang berlebih
SALEP MATA
1.
Cuci tangan
terlebih dahulu.
2.
Ujung tube
salep jangan tersentuh apapun
3.
Kepala
sedikit menengadah
4.
Pegang tube
dengan satu tangan, dan tarik kelopak mata bagian bawah dengan tangan lain
sehingga terbentuk cekungan
5.
Oleskan
sejumlah dosis yang telah ditentukan
6.
Tutup mata
selama dua menit
7.
Bersihkan
kelebihan salep dengan kertas tissu
8.
Bersihkan
bagian tepi tube dengan kertas tissu lain
TETES TELINGA
1.
Hangatkan
tetes telinga dengan cara digenggam dalam telapak tangan atau ketiak untuk
beberapa menit. Jangan menggunakan aliran air panas dari kran, karena suhunya
menjadi tidak terkontrol
2.
Kepala
dimiringkan ke samping atau berbaring dengan posisi telinga ke atas
3.
Tarik daun
telinga sedemikian rupa sehingga lubang telinga terbuka lebar
4.
Teteskan
sesuai dosis yang ditentukan
5.
Tunggu lima
menit sebelum meneteskan obat pada telinga lainnya.
6.
HANYA jika
direkomendasikan untuk menutup telinga, gunakan kapas untuk menutup saluran
lubang telinga setelah meneteskan obat.
7.
Obat tetes
telinga seharusnya tidak menyebabkan rasa terbakar atau menyengat lebih dari
beberapa menit
TETES HIDUNG
1.
Lebarkan
lubang hidung
2.
Posisi duduk
dan kepala dimiringkan kebelakang atau berbaring dengan diganjal bantal di
bawah bahu; jaga agar kepala tetap tegak.
3.
Masukkan
ujung alat penetes sedalam satu cm ke dalam lubang hidung
4.
Teteskan
sesuai dosis yang ditentukan
5.
Kepala segera
dicondongkan jauh ke depan sehingga posisi kepala berada diantara lutut (lihat
gambar)
6.
Kembali tegak
setelah beberapa detik, tetesan akan mengalir ke kerongkongan atas
7.
Jika
diperlukan, ulangi tahapan di atas untuk lubang hidung yang lain
8.
Bilas alat
penetes dengan air mendidih.
SEMPROT HIDUNG
1.
Lebarkan
lubang hidung
2.
Duduk dengan
kepala sedikit menunduk
3.
Kocok obat
4.
Masukkan
ujung sediaan di satu lubang hidung
5.
Tutup mulut
dan lubang hidung yang lain
6.
Semprotkan
obat dengan cara menekan alat/wadah, dan hisap pelahan-lahan
7.
Cabut ujung
sediaan dari hidung dan kepala dimiringkan ke depan sehingga posisi kepala
diantara lutut
8.
Kembali tegak
setealh beberapa detik; obat akan mengalir ke kerongkongan
9.
Bernafas melalui
mulut
10.
Ulangi
prosedur untuk lubang hidung yang lain, jika diperlukan
11.
Bilas ujung
sediaan dengan air mendidih
TRANSDERMAL PATCH
1.
Untuk letak
penempelan patch lihat instruksi yang terdapat pada
kemasan obat atau konsultasikan dengan apoteker
2.
Jangan
ditempelkan pada kulit yang memar atau luka
3.
Jangan
ditempelkan dalam lipatan kulit atau di bawah pakaian ketat. Pindahkan tempat patch setiap periode tertentu.
4.
Pasang patch dengan tangan yang bersih dan kering
5.
Bersihkan dan
keringkan tempat pemasangan patch.
6.
Ambil patch dari wadah, jangan sentuh bagian
obatnya.
7.
Tempelkan
pada kulit dan tekan kuat. Gosok bagian tepi agar menempel.
8.
Lepaskan dan
ganti sesuai petunjuk
AEROSOL
1.
Batuk dan
keluarkan dahak sebanyak mungkin
2.
Kocok aerosol
sebelum digunakan
3.
Pegang
aerosol sesuai petunjuk pada instruksi (biasanya dibalik)
4.
Tangkupkan
bibir pada mulut sediaan.
5.
Condongkan
kepala ke belakang sedikit.
6.
Keluarkan
nafas pelan-pelan, kosongkan udara sebanyak mungkin dari paru-paru
7.
Tarik nafas
dalam-dalam dan semprotkan aerosol, jaga agar lidah tetap dibawah
8.
Tahan nafas
selama sepuluh sampai lima belas detik
9.
Keluarkan
nafas melalui hidung
10.
Berkumur
dengan air hangat
INHALER DENGAN KAPSUL
1.
Batuk dan
keluarkan dahak sebanyak mungkin
2.
Tempatkan
kapsul dalam inhaler sesuai petunjuk
3.
Hembuskan
nafas pelan-pelan dan kosongkan paru-paru semaksimal mungkin
4.
Tempatkan
mulut sediaan diantara bibir dengan rapat.
5.
Condongkan
kepala kebelakang sedikit.
6.
Tarik nafas
dalam-dalam melalui inhaler
7.
Tahan nafas
selama 10 – 15 detik
8.
Keluarkan
nafas melalui hidung
9.
Berkumur
dengan air hangat
SUPOSITORIA
1.
Cuci tangan
terlebih dahulu
2.
Buka
pembungkus obat (jangan dibuka jika supositoria terlalu lunak)
3.
Jika
supositoria terlalu lunak sebaiknya didinginkan dulu dalam kondisi masih dalam
kemasan (masukkan dalam termos pendingin atau dipegang di bawah aliran air
dingin), kemudian setelah agak keras keluarkan dari kemasannya
4.
Lembutkan
bagian tepi yang mungkin tajam dengan dihangatkan dalam tangan
5.
Lembabkan
supositoria dengan air dingin
6.
Berbaring
miring pada salah satu sisi dan tekuk satu lutut ke arah badan dan angkat lutut
(lihat gambar)
7.
Masukkan obat
kedalam anus secara perlahan dengan bagian yang bulat terlebih dahulu,
dilanjutkan dengan bagian belakangnya.
8.
Tetap
berbaring selama beberapa menit.
9.
Cuci tangan.
10.
Usahakan
untuk tidak melakukan buang air besar selama 1 jam.
TABLET VAGINA DENGAN APLIKATOR
1.
Cuci tangan
2.
Keluarkan
tablet dari pembungkus
3.
Tempatkan
tablet ke bagian yang terbuka dari aplikator
4.
Berbaring
telentang, tekuk lutut sedikit dan lebarkan paha (lihat gambar)
5.
Sisipkan
secara pelan-pelan aplikator berisi tablet ke bagian depan vagina sedalam
mungkin, tanpa menggunakan kekuatan
6.
Tekan ujung
aplikator sehingga tablet terlepas
7.
Tarik
aplikator
8.
Buang
aplikator jika merupakan alat sekali pakai
9.
Bila bukan
alat sekali pakai, cucilah kedua bagian dari aplikator dengan sabun dan air
hangat jika bukan merupakan alat sekali pakai
10.
Cuci tangan
TABLET VAGINA TANPA APLIKATOR
1.
Cuci tangan
terlebih dahulu
2.
Buka
pembungkus tablet
3.
Celupkan tablet
dalam air suam-suam kuku untuk sekedar melembabkan
4.
Berbaring
telentang, tekuk lutut sedikit dan lebarkan paha (lihat gambar).
5.
Sisipkan
secara pelan-pelan tablet ke bagian depan vagina sedalam mungkin, tanpa
menggunakan kekuatan
6.
Cuci tangan
PENGGUNAAN KRIM, SALEP DAN GEL VAGINA
(umumnya obat-obat ini disertai aplikator)
(umumnya obat-obat ini disertai aplikator)
1.
Cuci tangan
terlebih dahulu
2.
Buka tutup
tube yang berisi obat
3.
Pasang
aplikator pada tube
4.
Tekan tube
sampai diperoleh sejumlah yang dibutuhkan dalam aplikator
5.
Cabut
aplikator dari tube, tahan silindernya
6.
Oleskan
sedikit krim pada bagian luar aplikator
7.
Berbaring
telentang, tekuk lutut sedikit dan lebarkan paha (lihat gambar).
8.
Sisipkan
secara pelan-pelan aplikator ke bagian depan vagina sedalam mungkin, tanpa
menggunakan kekuatan
9.
Pegang
silinder dengan tangan lain
10.
Pegang
silinder dan dengan tangan lain dorong aplikator untuk memasukkan obat ke dalam
vagina.
11.
Keluarkan
aplikator dari vagina
12.
Buang
aplikator jika merupakan alat sekali pakai atau cuci bersih seluruhnya dengan
air mendidih jika bukan merupakan alat sekali pakai
13.
Cuci tangan
PENGGUNAAN SEDIAAN INJEKSI
Ada dua alasan utama untuk penggunaan sediaan injeksi. Pertama karena
memang dibutuhkan efek yang cepat, dan kedua karena injeksi adalah
satu-satunya bentuk sediaan yang tersedia untuk memenuhi efek yang dibutuhkan.
Seorang dokter harus tahu benar cara penyuntikan bukan hanya pada keadaan gawat
darurat dan situasi lain dimana injeksi memang diperlukan, tetapi juga karena
kadang-kadang perlu untuk memberi instruksi kepada petugas kesehatan lain
(misal : perawat) atau bahkan kepada pasien.
Banyak sediaan injeksi diresepkan secara tidak perlu sedangkan sediaan
tersebut dapat menimbulkan efek yang berbahaya dan rasa yang tidak nyaman.
Selain itu, hampir semua sediaan injeksi jauh lebih mahal daripada tablet,
kapsul dan bentuk sediaan lainnya. Pada setiap penggunaan sediaan injeksi,
pemberi resep harus mempertimbangkan manfaat risiko dari sediaan, dimana
manfaat terapi harus seimbang dengan risiko efek samping, ketidaknyamanan dan
harga yang harus ditanggung.
Pada saat obat disuntikkan, efek-efek tertentu yang diharapkan maupun efek samping akan terjadi. Orang yang memberikan injeksi harus menyadari hal ini dan harus menyiapkan antisipasi jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Hal ini berarti bahwa pemberian injeksi harus dilakukan oleh orang yang kompeten.
Pada saat obat disuntikkan, efek-efek tertentu yang diharapkan maupun efek samping akan terjadi. Orang yang memberikan injeksi harus menyadari hal ini dan harus menyiapkan antisipasi jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Hal ini berarti bahwa pemberian injeksi harus dilakukan oleh orang yang kompeten.
Pemberi resep juga bertanggunggjawab terhadap penanganan sisa buangan
injeksi dan alat suntiknya yang sudah terkontaminasi. Pasien yang melakukan
injeksi di rumah juga harus mewaspadai hal ini.
PETUNJUK PRAKTIS PENYUNTIKAN
Terlepas dari teknik khusus dari penyuntikan, ada beberapa aturan umum yang
perlu diperhatikan :
Tanggal kadaluarsa
Periksa tanggal kadaluarsa dari masing-masing item termasuk obat dan alat suntiknya.
Jika melakukan layanan panggilan darurat di rumah, periksa semua obat-obat secara teratur dan yakinkan bahwa semuanya belum kadaluarsa
Periksa tanggal kadaluarsa dari masing-masing item termasuk obat dan alat suntiknya.
Jika melakukan layanan panggilan darurat di rumah, periksa semua obat-obat secara teratur dan yakinkan bahwa semuanya belum kadaluarsa
Obat
Pastikan bahwa ampul/vial berisi obat yang sesuai dengan kekuatan yang benar
Pastikan bahwa ampul/vial berisi obat yang sesuai dengan kekuatan yang benar
Sterilitas
Selama prosedur penyiapan, sterilitas sediaan harus dijaga. Cuci tangan sebelum menyiapkan sediaan injeksi. Lakukan proses desinfeksi pada lokasi penyuntikan, misal dengan alkohol 70%.
Selama prosedur penyiapan, sterilitas sediaan harus dijaga. Cuci tangan sebelum menyiapkan sediaan injeksi. Lakukan proses desinfeksi pada lokasi penyuntikan, misal dengan alkohol 70%.
Gelembung udara
Pastikan tidak ada gelembung udara yang tertinggal padaalat suntik.
Penting terutama pada injeksi intravena
Pastikan tidak ada gelembung udara yang tertinggal padaalat suntik.
Penting terutama pada injeksi intravena
Kehati-hatian
Begitu tutup jarum suntik dilepas, diperlukan penanganan kehati-hatian.
Jarum suntik yang tutupnya sudah dilepas jangan tersentuh apapun. Setelah menyuntik, hati-hati jangan sampai tertusuk jarum atau menusuk orang lain.
Begitu tutup jarum suntik dilepas, diperlukan penanganan kehati-hatian.
Jarum suntik yang tutupnya sudah dilepas jangan tersentuh apapun. Setelah menyuntik, hati-hati jangan sampai tertusuk jarum atau menusuk orang lain.
Limbah
Pastikan alat bekas pakai dibuang dengan benar agar tidak berbahaya bagi orang lain atau tidak disalahgunakan.
Pastikan alat bekas pakai dibuang dengan benar agar tidak berbahaya bagi orang lain atau tidak disalahgunakan.
MENYEDOT CAIRAN SUNTIK DARI AMPUL
(kaca, plastik)
(kaca, plastik)
Alat/Bahan yang dibutuhkan :
Alat suntik dengan ukuran yang tepat, jarum suntik dengan ukuran yang sesuai, sediaan obat atau cairan dalam ampul, kain kasa.
Alat suntik dengan ukuran yang tepat, jarum suntik dengan ukuran yang sesuai, sediaan obat atau cairan dalam ampul, kain kasa.
Teknik :
1. Cuci tangan terlebih dahulu
2. Pasang jarum pada alat suntik.
3. Turunkan cairan dari leher ampul dengan mengetukkan jari ke ampul atau ampul digoyang dengan gerakan memutar ke arah bawah.
4. Gesekkan alat pemotong sepanjang leher ampul.
5. Lindungi jari dengan kain kasa jika ampul terbuat dari kaca.
6. Patahkan bagian atas ampul dengan hati-hati (untuk ampul plastik, dipotong dengan cara diputar)
7. Sedot cairan dari ampul.
8. Keluarkan udara dari alat suntik.
9. Bersihkan dan rapikan ; buang semua bekas alat dengan benar; cuci tangan.
1. Cuci tangan terlebih dahulu
2. Pasang jarum pada alat suntik.
3. Turunkan cairan dari leher ampul dengan mengetukkan jari ke ampul atau ampul digoyang dengan gerakan memutar ke arah bawah.
4. Gesekkan alat pemotong sepanjang leher ampul.
5. Lindungi jari dengan kain kasa jika ampul terbuat dari kaca.
6. Patahkan bagian atas ampul dengan hati-hati (untuk ampul plastik, dipotong dengan cara diputar)
7. Sedot cairan dari ampul.
8. Keluarkan udara dari alat suntik.
9. Bersihkan dan rapikan ; buang semua bekas alat dengan benar; cuci tangan.
MENYEDOT OBAT SUNTIK DARI VIAL
Alat/Bahan yang dibutuhkan
Obat dalam vial dan pelarutnya, alat suntik dengan ukuran sesuai, jarum suntik dengan ukuran yang tepat (intramuskular, subkutan atau intravena), desinfektan (alkohol 70%), kain kasa
Obat dalam vial dan pelarutnya, alat suntik dengan ukuran sesuai, jarum suntik dengan ukuran yang tepat (intramuskular, subkutan atau intravena), desinfektan (alkohol 70%), kain kasa
Teknik
1.
Cuci tangan
terlebih dahulu
2.
Bersihkan
bagian atas vial dengan kapas beralkohol.
3.
Gunakan alat
suntik dengan volume dua kali jumlah obat atau larutan yang dibutuhkan dan
pasang jarum.
4.
Ambil udara
sebanyak mungkin disesuaikan dengan jumlah larutan yang akan disuntikkan
5.
Masukkan
jarum suntik ke dalam vial , kemudian dibalik sehingga vial ada di atas.
6.
Pompa udara
dari alat suntik ke dalam vial
7.
Ambil larutan
hingga berlebih 0,1 mL. Pastikan ujung jarum bebas dari cairan
8.
Tarik jarum
keluar dari vial
9.
Keluarkan
udara dari alat
suntik
10.
Bersihkan dan
rapikan; buang alat bekas pakai dengan benar; cuci tangan
MELARUTKAN SERBUK OBAT
Alat/Bahan yang dibutuhkan
Vial berisi serbuk obat yang akan dilarutkan, alat suntik dengan jumlah pelarut yang sesuai, jarum dengan ukuran yang tepat (intravena, subkutan atau intramuskular) pada alat suntik, desinfektan (alkohol 70%), jarum suntik, kain kasa.
Vial berisi serbuk obat yang akan dilarutkan, alat suntik dengan jumlah pelarut yang sesuai, jarum dengan ukuran yang tepat (intravena, subkutan atau intramuskular) pada alat suntik, desinfektan (alkohol 70%), jarum suntik, kain kasa.
Teknik
1.
Cuci tangan
terlebih dahulu
2.
Bersihkan
bagian atas vial berisi serbuk obat dengan kapas beralkohol.
3.
Masukkan
jarum ke dalam vial, pegang bagian atas secara seksama
4.
Ambil udara
sebanyak mungkin disesuaikan dengan jumlah pelarut yang sudah ada dalam alat
suntik
5.
Injeksikan
hanya cairan ke dalam vial, bukan udaranya
6.
Kocok vial
7.
Kocok vial
kearah atas dan bawah. Balik vial hingga posisi bagian atas vial ada di bawah.
8.
Suntikkan
udara kedalam vial
9.
Ambil seluruh
larutan (tanpa udara)
10.
Keluarkan
udara dari alat suntik
11.
Bersihkan dan
rapikan; buang alat bekas pakai dengan benar; cuci tangan
INJEKSI SUBKUTAN
Alat/Bahan yang dibutuhkan
Alat suntikberisi obat yang akan diberikan (tanpa udara), jarum suntik
(ukuran 25 Gauss,pendek dan tipis, terpasang pada alat suntik), cairan
desinfektan (alkohol 70%), kapas, plester.
Teknik
1.
Cuci tangan
terlebih dahulu
2.
Tenangkan
pasien dan jelaskan prosedur penyuntikan
3.
Bersihkan
lokasi penyuntikan (lengan atas, paha, dan perut)
4.
Oleskan
desinfektan pada kulit lokasi penyuntikan.
5.
“Cubit”
lipatan kulit
6.
Suntikkan
jarum bagian bawah dasar lipatan kulit dengan kemiringan 20 – 30 derajat.
7.
Lepaskan
cubitan
8.
Tarik udara
secara perlahan. Jika keluar darah, cabut jarum, pindahkan ke lokasi baru, jika
mungkin, dan mulai kembali dari langkah 4
9.
Suntikkan
secara perlahan (0,5 – 2 menit)
10.
Tarik jarum
suntik secara cepat
11.
Tekan kapas
steril pada bekas suntikan. Tempelkan dengan bantuan plester
12.
Perhatikan
reaksi pasien dan tenangkan jika perlu.
13.
Bersihkan dan
rapikan , buang alat bekas pakai dengan benar; cuci tangan
INJEKSI INTRAMUSKULAR
Alat/Bahan yang dibutuhkan
Alat suntik berisi obat yang akan diberikan (tanpa udara), jarum suntik (22 Gauss, panjang dan agak tebal; terpasang pada alat suntik), cairan desinfektan (alkohol 70%), kapas, plester.
Alat suntik berisi obat yang akan diberikan (tanpa udara), jarum suntik (22 Gauss, panjang dan agak tebal; terpasang pada alat suntik), cairan desinfektan (alkohol 70%), kapas, plester.
Tehnik
1.
Cuci tangan
terlebih dahulu
2.
Tenangkan
pasien dan jelaskan prosedur penyuntikan
3.
Cari lokasi
penyuntikan (lateral upper
quadrant major gluteal muscle, lateral side of upper leg, deltoid muscle).
4.
Oleskan
desinfektan.
5.
Minta pasien
untuk melemaskan otot
6.
Suntikkan
jarum suntik dengan cepat dengan kemiringan 90 derajat (perhatikan kedalaman)
7.
Tarik udara
secara perlahan; Jika keluar darah, cabut jarum, pindahkan ke lokasi baru, jika
mungkin , dan mulai kembali dari langkah 4
8.
Suntikkan
perlahan (agar tidak terlalu sakit)
9.
Tarik jarum
suntik secara cepat
10.
Tekan kapas
steril di bekas suntikan. Tempelkan dengan bantuan plester
11.
Perhatikan
reaksi pasien dan tenangkan jika perlu.
12.
Bersihkan dan
rapikan, buang alat bekas pakai dengan benar; cuci tangan
INJEKSI INTRAVENA
Alat/Bahan yang dibutuhkan
Alat suntik berisi obat yang akan diberikan (tanpa udara), jarum suntik (20 Gauss, panjang dan agak tebal; terpasang pada alat suntik), cairan desinfektan (alkohol 70%), kapas, plester
Alat suntik berisi obat yang akan diberikan (tanpa udara), jarum suntik (20 Gauss, panjang dan agak tebal; terpasang pada alat suntik), cairan desinfektan (alkohol 70%), kapas, plester
Teknik
1.
Cuci tangan
terlebih dahulu
2.
Tenangkan
pasien dan jelaskan prosedur penyuntikan
3.
Buka lengan
baju pada bagian lengan atas sepenuhnya
4.
Anjurkan
pasien agar santai dan pegang lengan pada bagian bawah vena yang akan disuntik.
5.
Siapkan
torniket dan cari vena yang diinginkan
6.
Tunggu sampai
vena menggembung
7.
Oleskan
desinfektan.
8.
Stabilkan
pembuluh darah dengan menarik kencang di arah membujur dari vena tersebut.
Lakukan ini dengan tangan lain yang bukan digunakan untuk menyuntikkan jarum.
9.
Suntikkan
jarum dengan kemiringan sekitar 35 derajat.
10.
Tusuk kulit
dan dan gerakkan jarum sedikit ke dalam vena (3 – 5 mm)
11.
Pegang alat suntik dan jarum agar berada pada posisi
stabil.
12.
Jika darah
keluar, pegang alat
suntik dengan
kencang agar stabil, berarti benar berada dalam vena. Jika tidak tampak, harus
dicoba lagi.
14.
Suntikkan
perlahan. Amati kemungkinan rasa sakit, bengkak, hematoma; jika merasa ragu,
apakah posisi masih dalam vena, sedot alat suntik lagi.
15.
Cabut jarum
secara cepat. Tekan kapas steril pada bekas suntikan. Kencangkan dengan
plester.
16.
Perhatikan
reaksi pasien dan tenangkan jika perlu.
17.
Bersihkan dan
rapikan, buang alat bekas pakai dengan benar; cuci tangan
Sumber :berdasarkan PIO BPOM
Comments
Post a Comment