D e d i k a s i






Hai, lama tak bersua. Apa kabar kalian? Rasanya begitu rindu menulis lagi, apakah kalian juga rindu membaca? Semoga saja ya hehehe. Akhir-akhir ini memang jarang menulis karena sibuk urus skripsi. Ah tidak tidak, lebih tepatnya karena sering mengalami kejenuhan jadi sering aku tumpahkan di social media. Ya aku terjangkit social media virus (oh adakah? Ada di imajinasiku) jadinya kecanduan hahaha. Kalau ku hitung-hitung waktu bermain media sosial bukannya malah berkurang, tapi makin hari makin bertambah. Akupun berusaha mengalihkan waktu bermain itu dengan melihat akun orang-orang inspiratif. Sebenarnya aku tidak terlalu suka kalau aku harus menghabiskan hampir tiap jam bermain social media, kadang ya timbul rasa menyesal gitu kalau sudah berlama-lama dengan handphone.

Nah, bicara soal media sosial aku juga belajar banyak hal nih lewat media sosial. Semua media sosial yang aku pakai ada positive impact-nya. Facebook, yang sekarang jarang kugunakan, di facebook aku biasanya membagikan tulisan-tulisan, sesekali berinteraksi dengan teman-teman lama juga, yang paling membantu dari Facebook ini, dulu aku sempat kursus online yang grupnya itu ada di facebook. WA dan Line kugunakan untuk kebutuhan sehari-hari ya kan sekarang SMS mahal hehe (mental student) jadi lebih seringnya pakai Line dan WA. Kalau Line bagus juga sih, bisa baca berita-berita. Medsos yang paling sering kumainkan yaitu Instagram. Meskipun katanya Instagram itu adalah media sosial yang paling bahaya, ya sejauh ini lebih the best lah. Eh iya, kenapa aku bilang bahaya? Soalnya pada umumnya tampilan orang-orang kan kece-kece, ibaratnya tidak mau upload kalo fotonya kurang kece, kalau aku sih yang penting worthy lah ya. Nah, karena adanya sebuah pencitraan inilah yang membuat orang berpikir, wah hidupnya kok sempurna banget ya? Bisa jalan-jalan, gonta ganti pakaian mulu dan lain sebagainya. Ini yang bisa buat orang stress kalau mereka tidak bisa lagi berpikir secara jernih.

Ke inti bahasan yuk. Jadi belakangan ini orang-orang inspiratif yang ku kenal makin bertambah. Tidak hanya kak Gita Savitri Devi atau kakak yang biasa kuceritakan, belakangan aku sudah mulai kepo sama Eunike Fersa (putri borneo yang kece, calon Puteri Indonesia, amin), Ismi Ariniawati (Kakak kece dari Jember), Irvandias Sanjaya (orang terkenalnya UGM) Laen Sugi Rantetandung (penjelajah dunia) dan Putri Tanjung (yes anaknya Pak Chairul Tanjung yang punya Transcorp itu, btw doi founder Creativepreneur). Saranku silahkan di follow satu-satu akun mereka, jangan lupa follow akun ku juga. Kenapa? Ah dijamin tak kalah kerenlah wkwkwk.

Bicara soal dedikasi, anak-anak muda ini mendedikasikan hidup mereka untuk kepentingan banyak orang. Aku sih percaya kalau banyak anak muda yang bijak menggunakan social media dan memberi konten-konten bermanfaat yang pasti akan membuat Indonesia akan lebih keren. Mendedikasikan diri berarti mengorbankan waktu, pikiran, tenaga demi keberhasilan yang jelas bukan untuk mengenyangkan perut atau mengisi otak sendiri.

Biar kuceritakan lagi, soal Putri Tanjung seorang anak pengusaha kaya di Indonesia. Apakah dia hidup dengan keglamoran? Hm menurut apa yang sering diposting di media sosial nyatanya Putri punya misi khusus agar anak-anak Indonesia itu makin kreatif, bisa berinovasi dan menginspirasi. Kalau kalian pernah nonton film pendeknya “KINETIK” (bisa cek di YT gan) di situ kelihatan sih bagaimana Putri ini mau berusaha untuk membantu orang lain. Usaha yang Putri jalankan sekarang sudah 4 tahun (kalau ndak salah) sejak 2014 (semoga benar ya). Nah banyak juga yang menyangka “ah gampang sih soalnya Bapak pengusaha”. Well, dari videonya secara jelas Pak Chairul bilang “saya ndak takut kalau Putri merugi, soalnya itu uang dia”. Ya Putri menjalankan misinya dengan duit sendiri. Bayangkan ya, sehebat itu.

Banyak orang mungkin berpikir “kalau aku jadi Uti, mendingan jalankan usaha dari modal ortu aja, biar ndak ribet!”. Well, inilah yang disebut dedikasi. Bagaimana dengan aku atau kamu?

Comments

  1. Woahh. Tulisan yg bagus. Again, open up my mind. Bila ckap ttg dedikasi ni now i'm wondering who's actually i dedicated my life for? My parents? Family? Friends? Or me myself?

    Should i just wait for the future to decide? Or should i decide now and wait for the future? I can't answer this question on my own.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ah thank you so much^^. Time will answer it as long as you strive to know it. Keep up your spirit dude^^

      Delete

Post a Comment