Aku senang banget bisa menulis
lagi di sini. Tidak ada hal yang penting yang pengen aku bagikan tapi aku harap
tulisan ini bisa berfaedah. Betewe 2 bulan ini aku ikut magang penelitian di
Universitas Hasanuddin mungkin bakal aku ceritain di akun YouTube yang
kebetulan sudah lama banget tidak diisi dengan hal-hal baru.
Tadi malam saat menuju kembali ke
rumah kemacetan masih terjadi sama seperti sore sebelumnya. Hujan yang mulai
menyambut akhir tahun sudah beberapa hari ini turun. Seperti biasa kebanyakan
orang bakal memilih keluar rumah saat hujan redah. Padahal semalam itu sudah
pukul 21.00, hari minggu lagi.
Aku yang sedikit kedinginan dan
takut juga sih soalnya sudah malam langsung buru-buru mendahului mobil-mobil
yang sedang antri. Lewat mana? Lewat mana lagi kalau bukan pinggiran jalan
aspal. Itu kayaknya bukan aspal sih tapi kayak di semen begitu jadinya ada
sedikit jarak antara tanah dan jalanannya. Bisa dibayangkan kan? Hehehehe. Singkatnya
motor yang kukendarai mengarah ke tanah, nah saat hendak naik kembali ke
jalanan susah tuh soalnya sudah berlumpur. Untungnya ada orang baik yang mau
angkat ban depannya sehingga motornya bisa naik ke jalanan lagi. Aku tentu
bersyukur banget dong masih ada yang mau tolong. Berterima kasih banyak sama
orang itu.
Setelah kejadian itu, aku
langsung mikir betewe pasti aku ataupun kamu yang baca tulisan ini kadang suka
lupa berterima kasih sama orang lain. Bukannya tidak tahu terima kasih, cuma kadang
kita suka ndak sadar akan apa yang orang lain sudah korbankan untuk kita. Kita sampai
tidak melihat hal-hal yang dikorbankan saking hal itu sangat kecil di mata
kita.
Contohnya saja nih yah, kita
pulang sekolah atau kuliah terus pulang-pulang langsung marah-marah karena
tidak adalagi makanan. Sedihnya adalah kita lupa bilang terima kasih ke mama
yang sudah seharian membersihkan rumah (makanya ndak sempat masak atau sudah masak
tapi adikmu yang SD kecapean main sampai makan lagi tadi) peran kecil yang tak
nampak di mata kita. Misalkan lagi nih, kita ngadain seminar atau presentasi di
kelas. Kita mungkin suka bilang “makasih dosen atau teman-teman…” tapi peran
ketua kelas yang naik turun tangga ngambil absen atau menyiapkan LCD di kelas
suka kita lupakan. Again, saking kecilnya peran itu di mata kita. Padahal kalau
tidak ketua kelas mungkin kelas hari ini tidak jalandan kita bakal
ngomel-ngomel lagi karena kelas tidak berjalan dengan lancar.
Banyak kejadian yang mungkin
terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Ungkapan terima kasih tidak berat
tapi besar dampaknya. Semoga kita makin banyak berterima kasih bukan hanya pada
peran-peran besar tapi juga peran-peran kecil.
Comments
Post a Comment