Foto: news.detik.com |
Kalau judulnya
begini, pasti ada yang sudah bisa menebak kenapa judul opini kali ini “Stop
Bullying”. Berawal dari kurang kerjaan karena kelamaan mengantri, makanya
kesana-kemari mencari sesuatu yang aneh. Ah kepanjangan intronya hahaha. Jadi begini,
tadi siang pas lagi mengantri aku membaca berita dari Tribunnews.com, mengenai kasus bullying
yang menimpa seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Depok.
Berbekal
informasi yang tertera dalam artikel tersebut, aku menelusuri akun yang
menyebarkan videonya. Kalau teman-teman mau cek silahkan searching akun Instagramnya @thenewbikingregetan.
Setelah menyimak video yang cukup singkat itu, tentu saja rasa jengkel dalam
diri ini semakin menjadi-jadi. Yang ada dipikiranku adalah di jaman sekarang
ini masih ada juga manusia-manusia yang kurang bisa menghargai sesama. Well,
you guys are student dan nyatanya nama doang yang mahasiswa tapi pikiran dan
kelakuan masih perlu diluruskan dah. Sorry to say that, tapi buat aku orang
yang suka mem-bully itu kayak apa yah
*bahasakan sendiri dah*.
Di video itu
kalau kalian perhatikan si pelaku menarik tas korban (diketahui namanya Muh.
Farhan), terus 2 lainnya mengejek di depannya. Yang paling aneh adalah teman-teman
yang nonton, tidak ada reaksi sama sekali, ya jadi penonton saja disitu. Mungkin
ketiga pelaku yang sok jago ini “anak ngaruh” kali ya istilahnya, jadi tidak
ada yang berani berbuat apa-apa disitu. Sedih, iya sangat sedih, gimana coba
kalau kalian yang berada di posisi korban. Once again, you guys never be
thankful for what you are. Emang secara fisik kalian lebih baik dari korban,
tapi hati dan pikirannya bikin ane prihatin coy.
Terus di
captionnya juga sempat mention Ig pelaku dan si perekam video. Aku mau stalking kan, tapi ternyata sudah dilock. Nah, sekarang sudah pada takut
kan? Sempat baca juga komentar salah satu pemilik akun yang katanya kakak
korban. Disitu, kita bisa lihat hati saudara atau orang tua mana yang tidak
sakit lihat saudara atau anaknya diperlakukan seperti itu? Di bully coy, itu rasanya kayak hidup kita
dinjak-injak, tidak ada harganya. Orang seenaknya saja memperlakukan kita. Tidak
paham kondisi orang lain dan sok-sokan. Ingat coy, disana mungkin kalian
jagoan, orang hebat, but who knows kalian kalau keluar zona. Ane tepuk jidat dah , ndak usah tepuk tangan.
Anyway, lewat tulisan ini aku juga mau
minta maaf kalau ada salah kata sama kalian yang membaca ini. Sebenarnya tindakan mengejek orang menurut buku “Panduan Melawan Bullying” juga termasuk tindakan mem-bully. In this way, aku juga perlu bilang sama diri aku sama buat
teman-teman yang mungkin sering mengejek orang lain, selama orang yang diejek
itu sakit hati berarti itu sudah mem-bully.
Tapi kalau dia biasa saja dan tujuan kita juga bukan untuk menyakiti, berarti
itu termasuk candaan ya (menurut aku begitu hehehe). Lebih jelasnya berikut
kutipan dari buku tersebut: Bullying
(dikenal sebagai “penindasan/risak” dalam bahasa Indonesia) merupakan segala
bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu atau
sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, bertujuan
untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.
Banyak yang
mau dibahas tapi sudahlah sampai disini dulu, semoga kita bisa menjadi manusia
yang lebih baik. Kuy, sama-sama memperbaiki diri. Kita hidup di tempat yang
namanya dunia, dimana hari ini kamu jadi pelaku bullying dan besok jadi korban bullying.
Roda berputar coy, tidak usah sombong, bahkan sok-sok-an. Respect!!!!!
Jangan lupa tinggalkan
komentar ya.
Comments
Post a Comment