Dari Jojo Buka Baju Sampai “Too Friendly”


Foto: tribunnews.com
Kalau sudah baca judulnya pasti sudah tahu dong bahasan apa yang mau dibicarakan. Dari aksi Jojo buka baju yang membuat sejumlah pro-kontra soal sexual harassment dan kejadian yang dialami oleh penyanyi muda Ariana Grande yang viral karena mengalami sexual assault di sebuah acara pemakaman. Miris sih melihat betapa kejamnya dunia dan melihat bahwa penghargaan terhadap seseorang masih sangat kurang.

Don’t say you are not too capable to talk about this. Selama mata masih melihat semua itu bukanlah hal yang wajar. Harusnya kita semua berani speak-up bukan malah membiarkan orang-orang yang tidak bertanggungjawab merajalela dengan kelakuan-kelakuan mereka. I pushed myself buat mendukung gerakan ini terutama kepada teman-teman sesama perempuan.

Jojo emang bukan perempuan tapi sampai heran juga banyak yang kasih komentar-komentar mengejutkan saat Jojo buka baju di perhelatan Asian Games kemarin. Semua warganet pasti tahu masalah ini, aku saja anak kudet tahu wkwkwk. Pro-kontra soal apakah ini termasuk sexual harassment terus bergulir. Apalagi “aksi buka baju” tersebut merupakan bentuk selebrasi sang atlet atas kemenangannya. Orang-orang pasti akan bilang “Siapa suruh buka baju?”. We have our own rights, orang bebas mau selebrasinya kayak mana yang kusayangkan itu komentar-komentar yang ndak seharusnya ada. Lah ada apinya makanya ada asapnya, dude kalo masih waras juga tidak akan ada komentar seperti itu. Hal yang dulu banget menjadi hal yang malu untuk dikatakan, sekarang malah orang-orang jadi gampang bilang. Men, sudah jadi obrolan biasa malahan. 

Aku coba baca dari beberapa artikel dan komentar yang diberikan untuk Jojo dibedakan menjadi yang “masih wajar” dan “tidak wajar”. Dari okezone.com, aku memperoleh informasi bahwa menurut seorang psikolog Arrundina Puspita Dewi, M.Psi. ekspresi kekaguman warganet seperti “Rahim menghangat” dan “hamil online” termasuk hal yang wajar walau secara pribadi itu kayak seriously? Kaum hawa yang bilang seperti itu loh. Ini mungkin digolongkan wajar karena orang-orang yang bilang kayak gitu amat sangat kagum pada sang atlet. Arrundina mengatakan kalau yang tidak biasa itu dan termasuk mengganggu adalah “main di net aja jago apalagi….”, harusnya ini mengingatkan kemarahan kaum hawa saat Young Lex bilang “bahan masturbasi” ke Lisa - Black Pink. Itu kan rame bener yah, kaum hawa membela dan tahu benar apa yang dilakukan Young Lex adalah hal yang salah. Lalu, saat hal itu terjadi pada Jojo kemanakah “gender equality”? Ingat! Kesetaraan gender berlaku untuk siapa saja, tidak peduli itu cewek atau cowok. 

Jauh dari semua itu, karena tidak mau sok tahu. Selagi Jojo masih menganggap itu tidak sebagai hal yang tidak mengganggu yah berarti itu pembicaraannya lain. Apalagi, setelah nonton Mata Najwa, Jojo bilang “ya kalau buat orang lain bergembira gak pa-palah” soal aksi buka bajunya yang buat orang senang. Eh itu komentar soal aksi buka bajunya loh sejauh ini kan belum ada tanggapan langsung soal komentar-komentar di atas. Tulis di kolom komentar kalau ane kudet mungkin sampe ndak tahu wkwkwk atau mungkin Jojo belum sempat karena harus banyak berlatih untuk pertandingan yang akan datang. Betewe, ane sampe berjam-jam nulis ini karena bingung. Semoga tertuangnya kebingungan ini ke dalam tulisan bisa sedikit melegahkan pikiran hehehe.

Lanjut lagi, soal kasus Ariana Grande. Argghh, sungguh hal-hal beginian mengganggu pikiran jadi harus kutuangkan daripada sumpek dan membuatku tak bisa tenang. Setelah nonton terus dalam hati aku bilang, mungkin karena pakaiannya yang mini, setelah baca-baca lagi dan sampailah pada cuitan sang penyanyi pada 29 Desember 2016.

Foto: Kapanlagi.com
Jelas, tidak maksud dia untuk mengundang hal-hal yang tidak sopan terjadi pada dirinya. Namun, apa yang terjadi kemarin sungguh mengherankan. Di acara pemakaman coy dan itu dilakukan oleh seorang pemimpin ibadah. Tidak kenal tempat dan tidak kenal kepada siapa hal ini terjadi. Memang bukan pertama kali tapi setidaknya kita harus bangkit dan aware soal hal-hal seperti ini. Kesal bukan main saat sang uskup cuma bilang “mungkin saya melewati batas, mungkin saya terlalu ramah atau bersikap akrab..” See? Aksi tersebut dibilang “terlalu ramah”. 

Bicara soal pakaian yang menurut warganet kepada Ariana itu salahnya karena menggunakan pakaian terlalu pendek. Aku rasa Ariana sudah menjelaskannya dalam cuitannya di atas. Tentu tidak setuju jika itu murni karena pakaian yang dia kenakan, karena memang pada dasarnya ada orang yang suka jahil. Pendapat ini bisa dibuktikan lewat salah satu berita berikut

Nah loh, saat semua pakaian tertutup pun ada yang tega melakukan pelecehan, dan itu terjadi di tempat beribadah. Tidak usah mengatakan kalau hal-hal seperti ini berlebihan untuk dibahas atau mulai menganggap hal ini “biasa aja”, bayangkan kalau itu terjadi kepada saudari-saudari perempuan kita atau bahkan ibu kita.
Terima kasih sudah membaca.


Comments