O.P.I.N.I.O.N

Foto: doc pribadi (saking tidak tahu lagi foto apa yang mau dipakai hehehe)









Saatnya beropini lagi teman-teman. Kalo nonton vlognya kak Gita paling suka part beropini juga, makanya kebawa-bawa sampai tulisan. Ya sudah, daripada buang-buang waktu kita langsung saja. Seminggu terakhir banyak sekali kejadian yang menurut aku sangat penting, benar-benar menarik dan sangat menampar.
Kejadian pertama, kabar yang menarik dan luar biasa dari seorang teman yang lagi kuliah di Jakarta. Buat aku pribadi, setelah mendengarkan kisahnya itu kayak orang Kupang bilang “baca ko mata picah” hahaha. I am not serious, but really serious, heh? Ini luar biasa, memang sering sekali aku mendengarkan berita entah itu di tv atau baca kisah nyata di beberapa artikel di internet mengenai sosok yang berjuang demi memperjuangkan mimpinya.
Jadi, temanku yang satu ini (namanya dirahasiakan pemirsa), sekali lagi buat saya pribadi sangat memukau. Betapa tidak, ke kota metropolitan sekelas Jakarta hanya bermodalkan “berani”. Mungkin lebih tepatnya uang tiket dan keberanian. Alkisah temanku ini berjuang selama kurang lebih 10 hari di Jakarta untuk bisa bertahan hidup sampai suatu hari dia diterima di sebuah perusahaan untuk bekerja sebagai seorang Nutritionist. Hebat kan? FYI, awalnya sih dia rada pesimis, apa lagi saingannya lumayan banyak. Tapi berkat kegigihan dan doa dia berhasil meraih pekerjaan, bahkan bisa bayar uang kuliahnya sendiri dan bisa juga sedikit demi sedikit bantuin orang tuanya.
Kejadian kedua, sore itu aku lagi naik pete-pete (read: angkot), tiba-tiba di jalan aku melihat kejadian yang ya, mungkin kalau di kota besar seperti Makassar itu biasa saja. Jadi, ada seorang bapak yang melempari seorang anak yang berboncengan dengan kakaknya (mungkin) menggunakan botol air. Sontak, orang-orang sekitar kaget, soalnya kejadian berlangsung pas lagi macet-macetnya. Sempat kudengar bapak itu mengatakan “eh, kamu pikir saya tidak tahu kalau kamu menabrak mobil saya?” si bapak keluar dari mobilnya dengan wajah yang garang. Terus aku melihat si kakak dan adiknya hanya bisa mengekspresikan ketakutannya. Sebenarnya aku kasihan juga, cuma apalah daya aku yang cuma bisa menatap dari balik jendela angkot.
Well, tak banyak yang bisa aku simpulkan dari kejadian tersebut yang jelas memang posisi seseorang terkadang membuatnya jadi merasa lebih penting, lebih wow dibanding orang lain. Terlepas, dari siapa sebenarnya yang salah, buat aku kejadian yang sampai melempari anak itu dengan botol agak sedikit membuatku risih sih. Kayak gampang aja, kalau orang punya kelebihan sedikit maka akan menginjak-injak orang-orang yang posisinya lebih rendah. Tapi, aku percaya kalau teman-temanku yang lagi membaca artikel ini adalah orang-orang baik. Ya kan?
Kejadian ketiga, sering dengar pepatah “don’t judge a book by it’s cover”. Sering sekali kalo ada yang menurut kita aneh atau gimana kita pasti susah buat ngerem mulut. Yang aku maksudkan adalah kita jadi kurang bisa menahan diri untuk mengomentari orang lain. Walaupun kita baru melihat orang itu atau tidak pernah mengenalnya. Pasti kalian pernah bertemu orang yang awalnya kita mengira dia jahat, nakal atau bakal membawa keburukan. Tapi, setelah berteman, eh tahunya baik juga. Bahkan kita terkadang tidak tahu mengapa mereka berperilaku “buruk-menurut pandangan kita”. Sama juga nih, ada teman yang alisnya tebal dan hampir tiap hari selalu begitu. Terus dia sempat update status mengenai orang-orang yang berceloteh soal alisnya. Aku sebagai teman cuma bilang ke dia, “tidak usah pedulikan mereka yang hanya tahu menilai dari luar saja”. Poinnya sih lebih ke hargai saja mereka yang ada di sekitar kita. Kita tidak pernah tahu alasan orang bertindak, paling tidak kita tidak usah men-judge orang berlebihan sebelum mengenal orangnya. Stay cool, keep calm, just be your best self.
Sekian, kalau ada yang mau diskusi silahkan tambahkan di kolom komentar dan terima kasih banyak sudah membaca.

Comments