Meninggalkan Jejak Lewat Tulisan (Kejutan di Akhir Tahun)



pinterest.com

Hi kamu, iya kamu. Makasih ya sudah mampir di blogku hehe. Akhir tahun memang penuh kejutan, bukan? Apa lagi ini malam minggu, ah lengkaplah sudah. Eits tunggu dulu kejutannya bukan emas, berlian atau barang kece yang ada di pikiran kalian hehe. Yang ngasih juga bukan pacar. Tahan dulu, aku bernapas (fyuhhhh). Jadi tulisan kali ini terinspirasi oleh perkenalan dengan orang yang sudah tidak asing lagi di kompetisi-kompetisi nasional. Orang ini sudah satu kampus denganku selama 1 tahun lebih. Parahnya aku baru kenal dia hari ini hahaha, tapi buat aku tetap saja ini bukanlah suatu kebetulan

“Aku percaya perkenalanku dengan orang ini akan berpengaruh untuk masa depanku”

Belum ku bilang ya namanya. Jeng.. jeng..jeng dia adalah Utari Faradina Suhud. For more information silahkan cek instagramnya (@tarifaradinas31), kalau mau mampir juga ke blognya si doi klik di sini.
                Jadi hari ini, ada info tentang kelas menulis yang Tari sebar ke grup angkatan. Melihat captionnya aku langsung tertarik dong. Aku buka profil pengirim yang nampak di fotonya ada buku dan piagam penghargaan. Tanpa berpikir panjang, langsung deh chat sama si doi. Syukurlah, orangnya welcome sekali, jadi langsung cap cis cus. Sungguh ini seperti suplemen, aku yang tadinya masih galau-galau langsung bersemangat saat membahas hal-hal seputar tulisan bersama Tari. Berhubung Tari memang sudah banyak pengalaman dan juga sudah banyak dapat penghargaan skala nasional aku pasti kepo banget dong. Kerennya bukan aku yang minta nama media sosialnya duluan, tapi Tari. Soalnya dia bilang mau share info-info di bidang menulis. Ya ampun, baiknya hehehe padahal aku baru mau minta. Emang jodoh kali ya. FYI, karyanya doi sudah ada 8 buku loh itu masih kolaborasi dengan penulis-penulis lain. Nah, kalau buku sendiri masih otw doakan saja ya.

                “Masuk dunia literasi menyenangkan, bisa mengobati jiwa dari dunia nyata” UFS             

                Aku sendiri sudah mulai senang menulis sejak kelas 2 SMA, waktu itu aku baru menulis di kertas HVS atau folio terus bawa ke sekolah dan dibaca oleh beberapa teman kelas. Responnya juga lumayan bagus, kadang ada juga yang suka kasih saran. Nah, mulai dari situ aku merasa ada kepuasan tersendiri kalau karya kita di baca oleh orang lain. Berlanjut ke kelas 3 SMA aku diberikan kepercayaan untuk ikut lomba jurnalistik. Okay, basically I don’t really know about journalistic but yea this is my responsibility and I have to do it.  Pengalaman dalam lomba tersebut yang aku dapatkan adalah menjadi seorang penulis bukan perkara mudah juga, tapi bukan berarti kita tidak bisa ya. Semua orang pasti bisa menulis, entah itu buku atau berupa caption di media sosial. Waktu itu aku kurang bisa mengembangkan kata-katanya, jadi redaksi katanya kurang banyak. Dalam kompetisi ini memang aku gagal menjadi juara, tapi aku punya kesempatan berkenalan dengan wakil ketua redaksi salah satu koran lokal di Kupang namanya Pak Marthen Bana dan Puji Tuhan aku bisa mengirimkan cerpen-cerpen yang pernah aku tulis ke sana. Singkat cerita waktu itu beberapa tulisanku bisa di-publish di koran. Luamayan ada kebanggaan tersendiri, at least buat diri sendiri.
                Masuk ke bangku perkuliahan bisa dibilang aku tidak begitu produktif lagi menulis. Hal ini karena aku kurang bisa membagi waktu antara kuliah dan hobi. Pas tingkat 2 baru kepikiran lagi menulis di blog. Meskipun tulisannya tak seberapa, yang terpenting aku tetap menulis hehehe. Tulisan selama D3 benar-benar bisa dihitung dengan jari dan ini membuatku jadi kurang terbiasa lagi menulis.
                Pindah ke kota Makassar dengan seabrek tugas kuliah malah membuatku semakin rindu menulis. Puncaknya pada bulan November 2016, aku sempat ikut internship di media Icampus Indonesia. Mulai dari sini aku mulai lagi menulis, paling tidak 1 tulisan untuk 1 minggu. Sangat menyenangkan karena kali ini tulisanku bisa dibaca oleh seluruh student  di Indonesia. Kami diberi tugas untuk membahas apa saja mengenai kehidupan kampus dan ini benar-benar sangat menyenangkan soalnya kita kaya jurnalis beneran di kasih tugas, kemudian bisa pantau tulisan kita diterima atau tidak dan ya part paling menyenangkan pas tulisannya diterbitkan dan kita bisa share. Men ini salah satu media terkenal di kalangan mahasiswa dan aku bisa menulis di sana, to me that was amazing.
Bulan Februari 2017 aku terpilih menjadi salah satu jurnalis tetap di ICampus Indonesia, dari sekian banyak peserta yang ikut intern cuma kita berlima yang dipilih tentunya I am so excited. I CAN DO THIS! Meskipun pengalamanku di bidang menulis masih sedikit. Sayangnya kita jadi jurnalis hanya sampai bulan April, aku kurang tahu alasannya apa tapi kita kaya diminta berhenti untuk sementara.
Aku melanjutkan karyaku lewat blog pribadi. Kalau ditanya genre apa yang aku tulis ini agak sedikit berbeda waktu masih SMA. Kalau SMA aku lebih ke fiksi, nah kalau sekarang banyak tulis artikel. Mungkin masih terbawa kebiasaan waktu jadi jurnalis di Icampus Indonesia. Aku sebenarnya penasaran menulis tentang fiksi lagi tapi entahlah aku belum dapat ide saja hehehe. Tantangan nih di tahun depan harus bisa belajar menghkhayal lagi hahaha. Kalau kata Tari menulisnya kudu dari hati itu lebih mudah.
Aku juga sering ikut-ikut kompetisi menulis hanya saja belum rejekinya jadi belum menang, tapi buat aku kepuasannya bukan terletak di situ. Benar kata Tari dengan menulis kita bisa mengobati diri. Buat aku saat karyaku di baca orang lainpun itu sangat berharga buat aku. Kalau satu tulisan sudah selesai, pengennya menulis lagi begitu seterusnya. Menuangkan ide lewat tulisan sangatlah menyenangkan. Pramoedya Ananta Toer pernah bilang

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang dari pusaran sejarah.”

Ini catatan akhir tahun 2017, aku senang dengan pengalaman di tahun 2017 paling tidak aku belajar membuat opini, listicle berupa tips, belajar membuat berita (menurutku ini part paling rumit :D), dan belajar juga membuat esai. Banyak sedikitnya aku syukuri paling tidak aku ada pengalaman baru. Terima kasih banyak kepada Tuhan untuk segala kesempatan-kesempatan ini. Makasih juga buat teman-teman yang sudah berbaik hati singgah di blog pribadiku. Semangat menyambut tahun baru 2018, terus berkarya.
I am a dreamer, muda berkarya.

Comments

  1. Aku terharu Nes, sukses terus, ya. Senang rasanya bisa menginspirasi, senang juga kenal kamu. GBU

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku lebih bahagia lagi ❤ makasih sudah menginspirasi. Sangat senang kenal kamu juga. Gbu.
      Ps: Sdh sy baca karya2 romantis nan menawan di blog ta. Semoga suatu hari nnti bs bermain kata bgtu juga.

      Delete

Post a Comment