dok pribadi Kak Uni |
Pukul 22.35,
bunyi pesan WAku berbunyi. Aku bergegas mengecek dan ternyata ada pesan dari
kakak kesayangan Kak Uni. Ya kak Uni mengirimkan aku sebuah gambar. Gambar ini
berhasil membuat aku mewek, senyum dan yang pasti aku yang tadinya galau
langsung bersemangat lagi. Di bawah gambar Kak Uni juga menulis sebuah pesan.
“I do believe that God somehow with His magical way will bring you to here in USA. I had prayed and cried wished and whispered to be here, I did believe about being here even though everything was not clear. Here I am waking up everyday, thanking God for those spiritual days where whenever I was about to give up, He came and supported me through everything just so I would not stop believing and giving up on my dreams. I believe that same God who sent me here is the same God who is working on your goodness. Who is preparing your way to come here. I have no doubt at all. Keep believing, you’re on your halfway to achieve your dream”
Mungkin ada
sebagian dari teman-teman akan bertanya. Lantas kenapa aku menulis pesan dari kak
Uni di blog pribadi aku? Ada 2 alasan kenapa aku mau berbagi dengan
teman-teman. Pertama aku mau semangat ini tertular ke kalian semua. Aku percaya
semua orang punya mimpi. Meskipun beda-beda mimpinya tapi aku percaya Tuhan
sudah membiarkan kita bermimpi, Tuhan memberi kita waktu untuk merangkai mimpi
dan yang lebih kerennya Tuhan membiarkan kita mengejarnya. Alasan kedua aku
ingin pesan ini tetap bisa aku baca dimana saja. Misalkan aku lupa bawa hp,
pesannya tetap bisa aku baca di laptop begitupun sebaliknya.
Tadi kan aku
bilang, aku lagi galau-galaunya terus pesan ini masuk. Nah kenapa aku galau? Karena
aku di titik ini merasa “kok Englishku begitu-begitu saja”. Jadi aku mager, ya
meskipun di satu sisi aku percaya aja meski belum Nampak atau skorku masih
begitu-begitu saja tapi sebenarnya dalam diriku pasti sudah ada perubahan. Nah pas
lagi malasnya aku juga sudah ngantuk apa lagi hal yang tidak bisa kuhindari,
aku mau tidur. Tapi…. Pesannya masuk.
Setelah baca
pesannya aku masih berlanjut berbagi sedikit kisah-kisah suka dan duka yang
dialami oleh aku dan Kak Uni. Penantian yang lama bahkan semangat yang naik
turun terus ada sepanjang proses bermimpi. Namun, balik lagi waktu Tuhan emang
indah. Usaha, doa dan air mata tidak ada yang sia-sia. Semuanya terasa indah.
Kak Uni yang sejak umur 8 tahun memimpikan natal yang berbeda, tiap tahun
berdoa agar tahun depan bisa di USA. Sekarang tiap bersyukur karena berkat
Tuhan yang sungguh luar biasa.
Banyak kisah
aku dan Kak Uni yang sama dan pernah juga sama-sama diremehkan. Iya, ada
pepatah yang mengatakan
“if your dream does not kill you, your dream is not big enough”
Aku belajar
untuk tutup telinga, fokus pada masa depan. Tidak ada yang mustahil bagi Dia
yang merancangkan hidupku jauh lebih baik dari rancanganku.
Satu lagi
saat pesan ini masuk, aku tahu bahwa Tuhan memakai Kak Uni sebagai alat
kasih-Nya untuk terus menyemangatiku. Tuhan tahu that was the lowest point of
my life dan Dia tidak mau meninggalkan aku dalam kegalauan yang kata Pastor
Jufri Kano, CICM itu sama saja dengan hati yang gersang. Tuhan ada di saat yang
benar-benar tepat. Hari lepas
hari, bulan berganti tahun, mimpiku akan tetap sama sampai aku bisa
menggapainya.
“Orang-orang takut untuk bermimpi karena mereka mengandalkan kekuatan sendiri, bukan mengandalkan kekuatan Tuhan”- Junita Veronica Diding (Kak Uni)
Thank you so
much^^
Semoga
tulisan ini menginspirasi kalian juga ya.
Comments
Post a Comment