https://twitter.com/mattnavarra |
Intagram, facebook, twitter, dan media sosial lainnya merupakan wadah bagi kita umtuk bersosialisasi dan sepertinya bagi beberapa orang akun-akun tersebut wajib untuk dimiliki. Entah untuk bisnis, campaign hal-hal positif atau sekadar buat akun saja biar kekinian juga. Dari sekian banyak alasan orang-orang membuat akun tersebut, saya sebenarnya lebih tertarik untuk membahas soal follow-follow-an.
Jujur saja kan yah, pasti kita bakal lebih senang kalau followers-nya lebih banyak dibanding orang yang kita follow. Yes, banyakan dari kita seperti itu. Termasuk saya juga hehehe. Tidak tahu kenapa setiap kali lihat jumlah followers dan yang difollow itu jauh beda, in case follower-nya lebih banyak kayaknya itu terlihat lebih keren saja.
Saking concern-nya soal jumlah follower sampai-sampai kadang orang yang kita kenal tapi di dunia nyata tidak terlalu akrab, kita tidak follow. Well, it depends on you sebenarnya kan suka-suka kita saja kan ya? Hehehe. Kalau saya pribadi biasanya follow berdasarkan hal-hal yang dia post. Jadi lebih ke arah yang nilainya positif-positif saja atau yang membuat kita jadi terpacu untuk berkembang.
Itu yang dulunya sering saya lakukan, tapi pas kemarin upload foto di insta terus ada beberapa yang like itu ternyata orang-orang yang saya kenal sebelumnya, tapi sekarang sudah tidak pernah ketemu. Saya langsung mikir waktu itu, "Wah kenapa saya tidak follow yah? Wong cuma tinggal klik tombol follow back saja". Celetukan saya dalam hati ternyata membawa dampak baik, saya folback teman-teman lama yang sudah jarang ketemu sekalian menjadi pengingat bila kelak bertemu lagi.
Oke kenapa saya rasa follow-followan itu masih hangat untuk dibicarakan. Begini, mem-follow berarti kita mengikuti setiap postingan sang pemilik akun, as simple as that. Nah, ini yang bisa digaris bawahi. Kalau kita mau lebih dekat lagi dengan teman lama yah berarti jangan ogah-ogahan juga untuk folback. Mau dapat motivasi misalkan ya tidak usah malu-malu follow akun motivator-motivator kece. Balik lagi sebenarnya yah tujuan kita membuat akun sosial media itu sendiri dan keputusan kembali ke pribadi masing-masing (tulisan ini hanya sebatas pendapat saja).
Btw, beberapa teman saya juga saya unfriend di FB loh hehe (pembahasannya berpindah lagi hehehe) kalau mereka suka update status makian atau menjelek-menjelekkan orang lain lewat media sosial. Bukannya apa, masing-masing orang punya alasan. Daripada saya harus mengelilingi diri dengan orang yang toxic akan lebih baik untuk mengambil langkah ini.
Sekian dulu yah thanks sudah baca
Comments
Post a Comment