stocksnap.io |
Sebelum
membaca aku pengen ngasih disclaimer dulu, bukan siapa-siapa dalam tulisan ini
adalah murni pendapat pribadi, kalau misalkan kalian punya pendapat lain ya
oke-oke saja. Aku menulis di blog ini untuk mencurahkan isi hati dan menuangkan
ide bukan ide sih pokonya hal-hal yang
pengen loncat dari isi kepala hehe. Aku menganggap blog ini sebagai media yang
bisa menyalurkan apa yang aku rasa tanpa harus takut dikomentari. It’s just me,
kalau ada yang merasa ah kurang ini kurang itu, aku sangat-sangat welcome
untuk berdiskusi. Silahkan tumpahkan di kolom komentar ya.
Nyaris
1 bulan berlalu setelah ujian sidang skripsi kemarin. Sebenarnya kalau ditanya
“Nes, perasaanmu gimana setelah sidang?”. Perasaan legah dan bahagia pasti ada,
tapi jujur ada 1 hal yang terus menerus menggerogoti pikiran. Kaya hari-harimu
yang kemarin penuh warna tiba-tiba jadi memudar. Kaya kepikiran habis S1 ini
mau ke mana ya? Jujur sih kalau sekarang teman-teman seangkatan banyak
membicarakan “Ah nanti lanjut apoteker di sini saja deh dsb.” Nah sedangkan aku
yang belum ada pikiran ke sana jadi bingung sendiri. Nanya ke diri sendiri
habis ini ada tempat kerja yang cocok ndak ya? Ibaratanya sudah kaya menentukan
pilihan di saat belum ada pilihan. Ngerti kan maksudnya?
Perlahan
satu per satu akun instagram penyedia informasi lowongan kerja aku follow, yang ada di kepala gimana
caranya nyari duit sendiri. Tiap hari baca persyaratan kerja dan 1 masalahnya
sih aku belum punya ijazah dan surat tanda registrasi kaya surat ijin kerja
begitu. Jadi kalau profesinya di bidang kesehatan itu wajib punya surat ijin
sebagai bukti kalau kita emang memenuhi kualifikasi sebagai tenaga kesehatan.
Andilau melanda. Beberapa hari belakangan kerjaannya
cuma main internet dan seabrek kegiatan dalam kos. Memang beda banget sih pas
masa-masa sulit ngelab, kerja tugas sampai kerja skripsi. Ibaratnya separuh
jiwa hilang. Aku memang bukan tipikal orang yang suka diam. Tiap hari kaya
nanya ke diri sendiri hari ini, mau apalagi ya?
Satu
lagi impian untuk melanjutkan studi terus tebayang, tapi aku sadar sih, usaha
belum seberapa dan untuk siap tempur aku harus menyiapkan senjata yang
benar-benar ampuh. Sekali tembak langsung dapat. Intinya aku juga tidak mau
terlalu terburu-buru.
Nah,
aku yakin kalian lagi menunggu part bukan siapa-siapanya. Menjalani hidup
seperti biasa dan merasa apa yang aku lakukan adalah hal biasa ternyata tidak
selamanya sesuai dengan pendapat orang. Di sela-sela usaha menyibukkan diri aku
sampai pada pikiran. Habis kuliah ini kerja, kerjanya di mana? Aku pun belum
tahu, aku bukan siapa-siapa yang bisa menebak hari esok. Tapi Puji Tuhan juga,
tadinya yang mikir “ah malas kerja di sini soalnya bla bla bla” tadinya yang masih galau-galau itu kaya
menghilang dengan sendirinya. Sampai di tahap itu aku pikir aku butuh sesuatu
lebih dari sekadar kerja dan mendapat gaji. Ada hal lain yang sedang aku cari.
Sekarang
jadi lebih bersyukur saja sih, Tuhan tuh sudah menyiapkan jalan dan aku yang
bukan siapa-siapa ini hanya perlu berusaha dan berdoa. Terlebih kemarin, telpon
mamak dan cuma diberi pesan untuk tidak terlalu khawatir tentang hari esok.
Mamak bilang pikirkan cara untuk bisa melewati hari ini.
stocksnap.io |
Lagi
dan lagi hal yang tidak pernah bosan aku ungkapkan itu tentang kekagumanku pada sosok Gita Savitri Devi, di
luar sosok-sosok yang aku kagumi dalam agama, aku juga banyak belajar dari Kak
Gita terutama dari cara berpikirnya. Soal beberapa teman dan junior
mengungkapkan kekaguman mereka kepada aku yang bukan siapa-siapa ini. Ini
pertama kalinya sih aku nulis ini, bukan karena aku pengen bilang oh aku
dikagumi dan lain sebagainya.
Waktu
pertama kali memantapkan niat pengen bantu orang lebih banyak itu aku sudah
membaca pesan Bunda Teresa dari Kalkuta seorang misionaris cinta kasih. Bunda
bilang
“Jangan pernah mencoba untuk dikagumi”.
Aku sangat-sangat setuju karena
yang pantas dikagumi adalah Sang Pencipta. Terlepas dari itu semua sebagai
manusia aku pikir kekagumanku pada jiwa-jiwa seperti Bunda Teresa, Kak Uni dan Kak
Gita bukan berarti salah juga karena mereka adalah alat yang dipakai Tuhan. Aku
tidak mau salah menafsirkan pesan Bunda Teresa, cuma kalau menurut aku kalau
ada yang memuji tidak usah mencoba mengatakan that’s because you, karena apapun di dunia ini tidak akan terjadi
tanpa seijin Yang Maha Kuasa.
Akhir-akhir
ini aku benar-benar terperangah sih, satu per satu ada saja yang menyatakan
kesepakatannya tentang apa yang kupikirkan dan tak sungkan menyatakan “Aku
mengidolakanmu”. Of course I am speechless. Siapa aku? Anak desa yang
berani ke kota untuk mengejar mimpi. Lontaran pujian bak bunga yang ditebar,
sungguh ada titik di mana aku risih dengan pujian-pujian itu. Manusiawi memang
kalau terkadang kita butuh pujian dan aku rasa pujian penting apalagi kalau mau
menyemangati orang. Hanya saja, jujur I
don’t like to be praised . I am
nothing, God deserve it not me. Makanya kalau ada yang puji suka
kaget-kaget sendiri, aku rasa aku memang bukan apa-apa. Ehm, bukan apa-apa di
sini maksudku kalau bukan karena Dia juga kita tidak akan bernapas, kalau bukan
Dia juga semua yang kita rencanakan tidak akan berjalan dengan lancar.
Di
luar itu semua, aku yakin pasti ada yang kontra dengan aku. Aku tidak bisa
mengontrol itu semua, it depends on their
opinion. Aku hanya perlu fokus ke tujuanku dan tidak membiarkan ocehan
orang-orang yang kurang mendukung menjadi penyandung. I just wanna spread love, care and peace. Menolong keluarga,
sahabat orang lain dan diri sendiri.
Sedikit
legah setelah menulis ini. Untuk hari depanku yang masih penuh misteri aku
harap kita bersahabat. Semoga aku fokus untuk mimpi dan tujuanku. Masih banyak
hal yang ingin aku lakukan ada jutaan orang yang perlu dibantu. I am not an angel but I know God sends me to
this world for some purposes.
Satu
kutipan dari postingan Chris Brown yang bikin aku jadi semangat juga bunyinya
“Surround yourself with the dreamers and the doers, the believers and thinkers, but most of all, surround yourself with those who see greatness within you, even when you don’t see it yourself”
“Hakuna Matata”
Just keep believing. God know what is best for you. All you need to do is just praying,trying,dan keep believing. 😚
ReplyDeleteYeah, thank you so much sister. I'll remember this :)
ReplyDelete